Tempat Aku Pulang
kupikir aku tengah berada di Pangandaran kembali,
datang dan tersenyum dengan orang-orang yang kucintai
tentang kesibukan-kesibukan nelayan yang mencari ikan
atau tentang panasnya udara yang semakin sesak oleh debu jalanan yang kian rusak
aku ingat kembali ketika jam-jam sore, ketika ibu menyapu halaman rumah
berbicara pada keluh kesah perbaikan jalan yang hanya sebatas wacana
sampai petang dan kumandang adzan magrib
memecah hening-hening malam yang masih muda
(aku sendiri tak terlintas untuk menulis catatan di kolom jejaring sosial ini)
aku pikir aku tengah berada di kampung halamanku (Pangandaran)
terbangun ketika sore dan mendengar lonceng tukang sate keliling
yang sering melintas di jalan depan rumah
atau burung-burung gereja yang terbang dan mematuki atap rumah yang terbuat dari bambu
dan bunyi anak tupai yang minta makan padanya ibu di pohon kelapa belakang rumah
tentang bising sahutan anak-anak kampung ketika gadis remaja melintas
pikiranku seolah menolak lupa pada ingatan-ingatan ini
Kampung halamanku (Pangandaran)----
aku yakin merindukanmu
cuaca yang panas di malam dan di siang hari
menjadi keluh kesah yang manis ketika diingat
aku (saat ini) tengah menyadarkan diri dari lamunan ketika menulis
sambil mendengar gemericik hujan sore dan hiruk pikuk kota Bandung
yang seperti menggoda pada kerinduan rumah sederhanaku dikampung halaman
aku rasa kerinduan ini semakin nyata, ketika aku sudah lama tak pulang
Pangandaran, tempat aku pulang melepas kerinduan-----
Jumat, 02 Mei 2014
10.02
MR: EDITOR
Unknown
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
Related Posts
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar