Jumat, 02 Mei 2014

Petani Tua

Petani Tua

kau susuri langkah dengan menuntun sepeda tuamu
binar matamu menatap kegelisahan
pada waktu yang tengil tak kenal diskusi
kaki kecilmu melangkah renta pada panasnya sang surya

keringat lelah, perihkan luka
berharap bahagia lekas kan jumpa
kemarin hari kau masih kuat
tentang pengharapan-pengharapan di dinding hari

hari ini, hari ini engkau renta; renta pada langkah yang tak berdaya
ingatkah kau pernah menapaki hari kemarin; kemarin yang tak
pernah bisa terulang; walau seribu musim telah kau alami
duh, petani tua...

tentang sang surya; sang surya hanya sinis menyapa
seolah dia tak merestui langka-langkah rentamu
mengasihanimu namun tengil panasnya
panasnya membuat asamu membias pada udara

elegi dan lirihan hati semakin kau dapati
pada hari yang kau terka dan kau anggap bersaudara
nyatanya; nyatanya hanya bisa menghujanimu dengan duka
genderang-genderang murka di usiamu yang terlampau senja.

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 Ruang Imajinasi.