Sajak Sebatang Rokok
waktu hampir menenggelamkan malam
jam pun hampir menunjukan angka-angka angsa
di balik ingar bingarnya sepi
kutemukan sebatang rokok tergeletak di meja tempat biasa aku menulis
aku meliriknya
aku menatapnya dengan penuh sunyi
pada dinding sepi, aku bertanya
apakah dia kesepian, tanyaku
lalu aku ingat cerita buku-buku tanpa judul
yang aku baca tadi sore
tentang kesepian-kesepian dalam sebuah penantian
ya, barangkali seperti itu rokok yang tergeletak di meja tulisku
aku memegangnya, sambil aku mencium harumnya
harumnya masi segar, karena belum lama aku tinggalkan
pada malam yang lalu dia ditinggal sendiri
entah itu teman, sahabat, ataupun kekasihnya telah aku bakar
kuduga jika dia manusia sepertiku, dia menangis karena kesepian
atau kedinginan karena tubuhnya rindu dinyalakan pemantik
atau dia ingin temani lagi bersama teman yang baru
lalu, kuputuskan kubakar saja bersama lamunanku.
Jumat, 02 Mei 2014
11.49
MR: EDITOR
Unknown
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
Related Posts
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar