Minggu, 04 Mei 2014

Objek Wisata Batu Hiu Pangandaran


Objek Wisata Batu hiu (OWBH) terletak di Desa Ciliang Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, Pantai ini dapat ditempuh dengan perjalanan setengah jam atau 17-KM dari pantai Pangandaran ke arah barat, Akses jalan menuju OWBH terdapat satu akses yaitu jalur Pangandaran-Cijulang, bila-pun kita ingin menggunakan angkutan umum; kita dapat dengan mudah menjumpai di jalur Pangandaran-Cijulang.

Kita cukup menuju terminal Pangandaran lalu naik kendaraan umum dan berhenti tepat di pintu masuk OWBH dan berjalan kaki sekitar 400meter. Ketika awal masuk ke OWBH, kita dapat langsung melihat 2 Patung hiu, yang satu berbentuk tugu dan yang satu-nya lagi berbentuk lorong dengan posisi ikan hiu yang sedang membuka mulutnya untuk akses ke bukit. Sebelum kita memasuki lorong untuk naik ke atas bukit, kita pun dapat melihat laut yang sangat membentang, tanpa gugusan pulau di tengah, kita seakan melihat lautan yang tanpa tepi (pendapat penulis), bila kita ingin naik ke bukit, kita dapat dengan mudah menujunya sebab akses untuk menuju ke bukit sudah dipasilitasi dengan anak tangga kurang lebih sekitar 100 anak tangga.

Sebelum mengupas lebih jauh tentang keindahan alam OWBH, alangkah baiknya kita mengenal dulu selayang pandang tentang Batu Hiu. Nama Batu Hiu tidak lain dan tidak bukan adalah nama batu yang menyerupai ikan hiu, menurut narasumber di lapangan, Batu hiu merupakan batu yang menyerupai ikan hiu, namun dalam kurun waktu kurang lebih 20 tahun ini batu tersebut sudah tidak ada sebab sudah tergerus oleh gelombang samudra yang cukup besar dan semakin tingginya permukaan laut. Jadi intisari dari ke 2 patung tersebut ---adalah-- merupakan simbolik/ikonik untuk mengenang batu yang menyerupai hiu tersebut yang sudah tidak ada.
OWBH memiliki pemandangan yang bagus, hamparan laut selatan seperti permadani yang berwarna biru, ombak-ombak yang menjadi ciri khas pantai selatan pun sangat terasa di tempat ini, ombak/gelombang yang begitu tinggi. jika kita berada di atas bukit OWBH lalu menatap ke arah timur, kita langsung bisa melihat pantai pangandaran yang menjorok ke lautan, ataupun jika kita melihat 'Sunrise' dengan kondisi langit yang sangat cerah, kita bisa langsung melihat gunung Selamet yang berada di Jawa Tengah dari kejauhan, dan mengarah ke arah barat, kita dapat langsung melihat pantai Batukaras. OWBH tidak bisa dijadikan tempat untuk berenang, sebab gelombang laut di sini cukup besar dan sangat membahayakan jika digunakan untuk tempat berenang.

----Salam Pelesir.

Objek Wisata Batu Hiu

Objek Wisata Batu Hiu


Objek Wisata Batu Hiu

Objek Wisata Batu Hiu

Objek Wisata Batu Hiu

Objek Wisata Batu Hiu

Objek Wisata Batu Hiu

Objek Wisata Batu Hiu

Objek Wisata Batu Hiu

Objek Wisata Batu Hiu

Objek Wisata Batu Hiu
Jika kita ingin bermalam OWBH, kita dapat mencarinya disekitaran Pantai tsb, namun hanya terdapat sedikit yang menyediakan jasa penginapan. kira-kira begitulah sekelumit tentang OWBH yang penulis bisa tangkap, jikapun anda ingin mengapresiasi atau sekadar menikmati sila berkunjung sendiri ketempat ini.

Objek Wisata Jojogan Pangandaran


     Objek Wisata Jojogan
Objek Wisata Jojogan- Untuk yang berada di sekitar Jawa Barat siapa yang tidak tahu Kota --mungkin sebagian ada yang menyebutnya kampung atau Desa--Pangandaran, Pangandaran adalah Kabupaten baru yang berada di Jawa Barat paling selatan teritung sejak tahun 2012 sampai sekarang. Kabupaten yang terkenal dengan destinasi pariwisatanya ini semakin "paripurna" dengan tempat-tempat yang menyajikan panorama alam yang tak pernah bosan untuk dikunjungi.

Jika kita berbicara tentang keindahan lautnya tentu agak sedikit "basi" untuk di perbincangkan sebab menyoal keindahan pantai-pantai di Pangandaran --mulai dari Pantai Karapyak, Karangnini, Pangandaran; yang begitu indah dengan pasir putihnya, Batu Hiu yang terkenal dengan 'landscape'-nya, atau batu karas dengan keheningannya-- (pendapat penulis)-- sudah tidak bisa dibantah lagi (ekspresi segaris senyum dari penulis). Namun dalam beberapa bulan terakhir penulis mendengar kabar --lantas mengunjungi kemudian-- tentang objek wisata alam baru yang berada di Kabupaten Pangandaran, objek wisata tersebut bernama Jojogan.

Objek Wisata Jojogan (OWJ) tersebut berada di Dusun Gunungtiga Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, atau dapat ditempuh 30-menitan dengan jarak kurang lebih 15km dari pantai Pangandaran ke arah barat. Jika berbicara tentang keindahan alam tentunya merupakan suatu yang sifatnya relatif, namun penulis berpendapat bahwa keindahan alam OWJ sangat mengagumkan. Secara Geografis, letak OWJ berada di dataran tinggi di Pangandaran, ini bisa dilihat ketika akan memasuki OWJ, kita akan disuguhi panorama laut yang begitu biru dan luas dari dataran tinggi--bukan gunung yang penulis maksud--, adapun "wahana" yang bisa kita jumpai dari OWJ ini adalah tempat pemandian alam (tempat berenang) ataupun tempat untuk sekadar mengagumi sungai-sungai dangkal yang bersih dengan alam yang masih sangat hijau.

Di OWJ pun terdapat gua, gua tersebut kaya akan bebatuan granit dan stalatif (maaf sok tahu), gua yang dialiri sungai dengan warna air kehijau-hijauan (toska), dengan kedalaman kurang lebih 6 Meter. Dengan adanya sinar matahari masuk ke dalam gua, semakin menambah indah nuansa alam di gua tersebut. Menurut Agus (Narasumber dilapangan): "Selain tempat berenang yang ada di alam terbuka, Gua yang dialiri sungai tersebut pun bisa kita jadikan tempat untuk berenang asal jangan merusak alamnya semisal membuang sampah sembarang, curat coret dan lain-lain, bagi yang tidak bisa berenang, kami pun di sini menyediakan jasa sewa pelampung untuk berenang.

Tambahnya lagi Agus mengatakan bahwa; sebenarnya dalam pengelolaan OWJ ini belum dilakukan secara optimal, dikarenakan OWJ ini belum lama dibuka untuk umum, namun kami sebagai pengelola OWJ selalu ingin memberikan fasilitas terbaik untuk pengunjung agar pengunjung tidak bosan untuk datang ke tempat ini lagi, -tambahnya. Terlebih dari itu Agus mengharapkan; peran serta Pemerintah setempat untuk lebih memfasilitasi dan mewadahi masyarakat yang berada di lingkungan OWJ agar mampu menjaga kelestarian dan mengelola OWJ ini secara optimal kedepannya. Semoga

                                                                             ***



Objek Wisata Jojogan
Objek Wisata Jojogan

Objek Wisata Jojogan


Objek Wisata Jojogan

Objek Wisata Jojogan




Sekapur Sirih


Sekapur Sirih- Pernah aku berkeluh pada sepinya malam, tepatnya dua hari kemarin. Catatan-catatan konvensionalku akhir-akhir ini jarang diisi dengan tulisan tulisan pengalaman keseharianku. padahal, aku kebiasaan menulis sudah aku lakukan sejak bangku SMA, ya, walaupun sebatas tulisan pribadi. Lucu juga, dulu ada yang kadang ataupun sering mengejek tentang kebiasaan-kebiasaanku menulis, "ah, lebay lu mah, tulas-tulis kaya cewek yang lagi patah hati" ya, aku tak bisa berkata apa-apa dari obrolan-obrolan seperti itu, aku takutnya kalau aku balas lagi dengan obrolan-obrolan, pasti bakal timbul 'keos', sebab sebagian teman-temanku sudah pada tahu kalau aku sudah bicara atau kritik orang katanya bikin merah telinga atau geram. ya aku juga tidak merespon tentang opini-opini tersebut secara negatif, itu hak-haknya menilai orang dan tak ada hukumnya untuk aku balas, lagian dari yang pernah aku baca tentang sifat-sifat kenabian; Membenci adalah bukan hal sifat nabi. ya kira-kira begitu substansi yang aku tangkap dari buku tersebut.

Kebiasaan membacaku sudah terlahir sejak SMA juga. Aku tidak pernah membeli buku bacaan apapun ketika SMA; buku-buku yang kubaca hanyalah buku-buku katalog tentang hal-hal yang berbau islami, filsafat, dan tetralogi dari penulis-penulis lawa era 50-an. Aku pikir, aku sudah sedikit matang menghapal tentang buku-buku milik almarhum ayahku, tentang sejarah islam, tapi jujur saja, aku tak pandai mengaji, keislamanku masih hanya sebatas pembaca dan penghapal, itupun kadang disertai dengan perasaan lupa. Ada salah satu temanku waktu ketika awal kuliah beranggapan, katanya sih pemahaman islamku cukup bagus tinimbang dengan rekan sejawatku, dan menyangka kalau aku anak pesantren.

Lucu juga tentang anggapan ini, sebab aku dilahirkan dan besarkan bukan dari keluarga islami, aku beranggapan demikian bahwa, ya karena ibuku sendiri juga sering bertanya tentang hukum islam, syariah islam ke aku, ya aku juga kadang sering menjawabnya langsung, atau baca-baca buku dulu sebelum menjawabnya, sebab pertanyaan dari orang lain yang aku tidak ketahui adalah ilmu baru yang akan aku pahami. itu perinsipku. Setiap orang punya kelebihan di bidangnya, ya ibuku ahli dibidangnya, merawatku, menasihatiku dengan wejangan-wejangan kolotnya yang walaupun sering aku anggap wejangan yang sangat basi. hehe. begitupun dengan dunia Filsafat, aku membaca filsafat sejak jaman SMA. buku filsafatku tidak lengkap bahkan kurang, namun itu bukan alasanku untuk tidak menyukai dunia Filsafat. bagiku filsafat menarik, alasannya sih sederhana saja; satu atau dua kalimat dalam dunia Filsafat, bisa mengkap tabir misteri seribu kata. Maksudnya; jika kita berbicara tentang filsafat, kita akan tahu tentang teka-teki kata dan isinya. ya begitu; singkatnya filsafat adalah teka-teki kata.




---Bersambung

****

Sajak Senin Pagi

Senin Pagi

Di pagi yang cerah....
Di pagi yang katanya sibuk dengan awal rutinitas, di awal pekan
Di pagi yang katanya sering terjadi kemacetan dimana-mana
Di pagi yang katanya sangsakala sering dihormati sepekan sekali

kadang aku suka bingung dengan nalar sendiri
kadang aku aku sering bergumam sendiri
tentang keluh kesah diawal pagi, di awal pekan
sudahlah, lekas aku beranjak mensesap secangkir kopi

pagi yang katanya keramat ini --katanya....
sambil menikmati rokok mild dengan kicauan burung-burung
ternyata begitu harmoni, bak simponi komponis-komponis abad-19
melantunkan kedamaian-kedamaian dunia dan seisinya

semesta, aku memuji...
kenapa hari ini sering dicaci, padahal senin adalah hari kelahiran nabi
semesta, aku memuji...
setiap nafas yang kunikmati ini adalah semata-mata adalah rahmat sang ilahi.

 

Copyright @ 2013 Ruang Imajinasi.