Jumat, 02 Mei 2014

Pengemis Jalan Dadakan

Pengemis Jalan Dadakan

sering terinjak tapi kau seperti belukar
sering terlihat tapi kau seperti pandai bertipu muslihat
banyak duri-duri kecil yang akan menusuk
banyak duri-duri nakal  yang akan kita jejal

bau rupamu tak sebanding dengan ceritamu
yang katanya kau dimiliki dewa-dewa singgasana
dewa yang duduk di kursi jabatan
jabatan yang katanya banyak dinaungi setan

debu masih beterbangan--hingga kini--,
lubang-lubang besar masih menganga
kendaraan-kendaraan yang menunggangi kebahagiaan
berhamburan lalu lalang bagai setrika mondar-mandir

"sedekah, Bu" ucap pengemis dadakan yang menyiram jalan agar tidak Ngebul
sambil tertawa terbahak-bahak karena dapat uang lebih ke kantongnya
"kaya orang gila, jalanan koq disiram emangnya jalanan itu pohon hah?"
ungkap pengendara yang melintas

katanya iya; jalanan rusak adalah lahan keberkahan
dari pada memaksa meminta bertingkah seperti preman
daripada luntang-lantung gak dapat kerjaan
ucapnya lantang sambil memikul air siraman di tangan.

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 Ruang Imajinasi.